Laporan Penelitian usaha Batu Bata
Disusun :
Oleh
Nama : Endah Sri Lestari
Nim : 120410168
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
MALIKUSSALEH
TA. 2013-2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana telah memberikan rahmat
dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan panulisan Tugas
makalah penelitian yang berkenaan deangan
“USAHA BATU BATA DIDESA ULEE PULOO” Dengan baik.
.Sebelumnya, penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada Ibu Guru Pembimbing yang telah memberikan tugas ini dan yang telah
membimbing penulis dalam penyelesaian tugas kelompok ini, sehingga
penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.
Penulis menyadari berbagai kelemahan dan
keterbatasan yang ada, sehingga terbuka kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
penulisan makalah Penelitian ini. Penulis sangat memerlukan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca makalah Penelitian ini, terutama Ibu
Guru untuk penyempurnaan makalah Penelitian ini
.Demikianlah yang dapat penulis sampaikan,
penulis berharap semoga makalah Penelitian ini bermanfaat bagi siapa pun yang
membacanya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
usaha
Batu bata adalah bahan bangunan yang
paling sering digunakan untuk membuat dinding, pagar dan beberapa elemen yang
lain. Batu bata adalah bahan bangunan konstruksi. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya pabrik batu bata yang dibangun masyarakat untuk memproduksi batu
bata.
Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk
aplikasi teknik sipil seperti dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung,
pagar, saluran dan pondasi. Batu bata umumnya dalam konstruksi bangunan
memiliki fungsi sebagai bahan non-struktural, di samping berfungsi sebagai
struktural. Sebagai fungsi struktural,
Batu bata dipakai sebagai penyangga
atau pemikul beban yang ada diatasnya seperti pada konstruksi rumah sederhana
dan pondasi. Sedangkan pada bangunan konstruksi tingkat tinggi/gedung, batu
bata berfungsi sebagai non-stuktural yang dimanfaatkan untuk dinding pembatas
dan estetika tanpa memikul beban yang ada diatasnya.
Bisnis batu terinspirasi pada
beberapa faktor seperti banyaknya orang kaya baru di sekeliling yang
menyebabkan timbulnya keinginan mereka untuk merenovasi rumah mereka sehingga
timbul lah ide bisnis batu bata ini muncul untuk membantu memenuhi
kebutuhan masyarakat secara luas.
Selain faktor-faktor yang telah
diuraikan sebelumnya bisnis ini juga tidak tergantung musim dan juga batu bata
merupakan barang keras yang tidak berkarat jika terkena air walaupun akan
berlumut tetapi akan tatap nilai pakainya.
Bisnis batu bata juga tidak seperti
bisnis konveksi dan kuliner sehingga pasarannya konstan karena model batu bata
tidak berubah-ubah seperti pakaian dan tidak akan mubazir jika tidak habis
terjual seperti makanan, di sisi lain batu bata juga merupakan benda yang tidak
mudah terbakar seperti benda yang mudah terbakar lainnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
ANALISIS
USAHA
1.
Bentuk Kepemilikan Bisnis
Usaha
batu bata ini adalah milik perorangan yang diproduksi oleh :
Pemilik
: Bapak Babang
Dibantu
Oleh : 6 karyawan
Lokasi/Tempat
: Desa Ulee Pulo, lhokseumawe
Usaha
ini tlah lama digelutinya dimulai dari orang tuanya yng lebih dahulu
mengembangkan usaha ini, hingga sampai sekarng ini, usaha batu bata di kampung
ulee pulo tlah berkembang pesat, banyak sekali pengusaha batu bata di desa
tersebut.
Namun dari wawancara eksklusif kami dengan beliau,
pak bambang mengaku tidak pernah merasa takut tersaingi sebab usaha beliau tlah
ada sebelum banyak pesaing seperti sekarng ini, dia tlah memiliki banyak
pelanggan dikota-kota luar lhokseumawe seperti peurlak dan banton labu.
Di pabrik, pak bambang memiliki 1 mesin penghancur
tanah dan 1 ekor kerbau untuk melumatkan tanah, serta 5 cetakan batu bata yang
digunakan oleh 3 karyawannya sedang 3 karyawan lainnya beroprasi di kegitan
yang lain. Karyawan-karyawan pak bambang kebanyakan adalah anak-anank muda
setempat.
Dalam proses pembuatanya, terdapat dua metode yang digunakan
oleh pak bambang yang pertama adalah metode manual dan yang kedua adalah
menggunakan mesin.
Dalam produkuksi nya pak bambang mampu medapatkan
500-1000 batu bata dalam 1 hari dengan kisran harga Rp. 400 per buah batu bata.
MANUFAKTUR DAN STATEGI PROSES
Usaha batu bata ini merupakan
usaha manufaktur yang perlu diperhatikan dalam peletakan lokasinya baik itu
berupa trasportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan lokasi yang
luas sehingga memungkinkan pembuatan
tempat untuk pencetakan, penjemuran,
dan penampungan batu bata yang siap dipasarkan.
Untuk usaha ini, milihan lokasi yang
sudah sesuai dengan apa yang telah dinginkan yaitu dekat dengan sumber air
sehingga dalam pembuatannya dapat dengan lancar ketika pencampuran tanah dengan
air, jalan transportasi juga dekat dengan show room atau tempat menjual barang
yang telah jadi. Itu semua akan menghemat pengeluaran untuk produksi dan untuk
menekan semaksimal biaya operasional yang mungkin akan digunakan. Selain itu
lokasi mudah di jangkau dan ditemui oleh konsumen yang ingin membeli batu bata
ini.
Dalam stategi prosesnya usaha batu
bata menggunakan strategi focus pada produk, hal ini dikarenakan pada pembuatan
batu bata memiliki volume yang cukup tinggi (banyak menghasilkan produk) sedang
variasi rendah. Dalam focus pada produk, dimana dalam proses produksi
menggunakan peralatan produksi yang disusun dan diatur dengan memperhatiak
urutan-urutan kegiatan atau raeauting serta arus bahan dalam proses tlah
terstandarlisasai.
ALAT DAN PROSES
1. Tanah
2. Air
3. Ember
4. Kerbau/mesin
5. Perata tanah
6. Pasir
7. Cetakan
8. Perapian
9. Kayu bakar
Cara pembuatan
1. Pilihlah tanah yang baik biasanya
tanah yang baik ada didaerah perbukitan
2. Giling atau lumatkan tanah dengan
kerbau atau mesin agar tanah yang akan dicetak menjadi padat

3. Bentuk tanah menjadi
genggaman-genggaman kecil dan kemudian masukkan pada cetakan

4. Sebelum di masukan pada cetakan
terlebih dahulu cetakan diberikan pasir, hal ini dilakukan agar tanah yang
melekat pada cetakan mudah untuk di keluarkan kembali

5. Setelah tanah liat selesai dicetak,
langkah selanjutnya adalah meratakn atasnya dengan menggunakn perataan agar
tektur atas batu bata juga sama rata

6. Batu bata yang tlah diratakan
srelanjutnya diberikan tutup

7. Batu bata siap di keluarkan dari
cetakannya dan di letakkan pada susunan untuk menjemurnya sampai kering,
penjemuran ini berkisar 1 minggu

8. Lalu batu bata yang tlah kering di
pisahkan dari yang sudah kering dan siap untuk mengikuti langkah selanjutnya

9. Batu bata yang tlah kering di susun
pada perumpuan dan di bakr dengan kayu bakar selama 3 hari

10. Batu bata yang tlah di bakar
serlanjutnya didinginkan selama 3 hari dan kemudian siap di pasarkan.

PELAKSANAAN WAWANCARA
Narasumber : pak
Bambang
Pewawancara :Endah Sri
Lestari
Kameramen : Urip
Lestarto
Lokasi /tempat : ulee
pulo, kota lhokseumawe aceh utara
Waktu pelaksanaan :
tanggal 07 januari 2014 pukul 03.45 sampai selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar