mawar

Sabtu, 09 Agustus 2014

Proposal usaha batu bata

                                   Laporan Penelitian usaha Batu Bata

Disusun :
Oleh
Nama : Endah Sri Lestari
Nim : 120410168



FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TA. 2013-2014


KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis  dapat menyelesaikan panulisan Tugas makalah penelitian yang berkenaan deangan  “USAHA BATU BATA DIDESA ULEE PULOO” Dengan baik.
.Sebelumnya, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Guru Pembimbing yang telah memberikan tugas ini dan yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian tugas kelompok ini, sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.
Penulis  menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada, sehingga terbuka kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan makalah Penelitian ini. Penulis  sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca makalah Penelitian ini, terutama Ibu Guru untuk penyempurnaan makalah Penelitian ini
.Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap semoga makalah Penelitian ini bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
                                                                                               




BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang usaha
Batu bata adalah bahan bangunan yang paling sering digunakan untuk membuat dinding, pagar dan beberapa elemen yang lain. Batu bata adalah bahan bangunan konstruksi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pabrik batu bata yang dibangun masyarakat untuk memproduksi batu bata.
 Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk aplikasi teknik sipil seperti dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar, saluran dan pondasi. Batu bata umumnya dalam konstruksi bangunan memiliki fungsi sebagai bahan non-struktural, di samping berfungsi sebagai struktural. Sebagai fungsi struktural,  
Batu bata dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya seperti pada konstruksi rumah sederhana dan pondasi. Sedangkan pada bangunan konstruksi tingkat tinggi/gedung, batu bata berfungsi sebagai non-stuktural yang dimanfaatkan untuk dinding pembatas dan estetika tanpa memikul beban yang ada diatasnya.
Bisnis batu terinspirasi pada beberapa faktor seperti banyaknya orang kaya baru di sekeliling yang menyebabkan timbulnya keinginan mereka untuk merenovasi rumah mereka sehingga timbul lah ide bisnis batu bata ini muncul untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas.
Selain faktor-faktor yang telah diuraikan sebelumnya bisnis ini juga tidak tergantung musim dan juga batu bata merupakan barang keras yang tidak berkarat jika terkena air walaupun akan berlumut tetapi akan tatap nilai pakainya.
Bisnis batu bata juga tidak seperti bisnis konveksi dan kuliner sehingga pasarannya konstan karena model batu bata tidak berubah-ubah seperti pakaian dan tidak akan mubazir jika tidak habis terjual seperti makanan, di sisi lain batu bata juga merupakan benda yang tidak mudah terbakar seperti benda yang mudah terbakar lainnya.





BAB II
PEMBAHASAN

ANALISIS USAHA
1.  Bentuk Kepemilikan Bisnis
Usaha batu bata ini adalah milik perorangan yang diproduksi oleh :
Pemilik : Bapak Babang
Dibantu Oleh : 6 karyawan
Lokasi/Tempat : Desa Ulee Pulo, lhokseumawe

Usaha ini tlah lama digelutinya dimulai dari orang tuanya yng lebih dahulu mengembangkan usaha ini, hingga sampai sekarng ini, usaha batu bata di kampung ulee pulo tlah berkembang pesat, banyak sekali pengusaha batu bata di desa tersebut.
Namun dari wawancara eksklusif kami dengan beliau, pak bambang mengaku tidak pernah merasa takut tersaingi sebab usaha beliau tlah ada sebelum banyak pesaing seperti sekarng ini, dia tlah memiliki banyak pelanggan dikota-kota luar lhokseumawe seperti peurlak dan banton labu.
Di pabrik, pak bambang memiliki 1 mesin penghancur tanah dan 1 ekor kerbau untuk melumatkan tanah, serta 5 cetakan batu bata yang digunakan oleh 3 karyawannya sedang 3 karyawan lainnya beroprasi di kegitan yang lain. Karyawan-karyawan pak bambang kebanyakan adalah anak-anank muda setempat.
Dalam proses pembuatanya, terdapat dua metode yang digunakan oleh pak bambang yang pertama adalah metode manual dan yang kedua adalah menggunakan mesin.
Dalam produkuksi nya pak bambang mampu medapatkan 500-1000 batu bata dalam 1 hari dengan kisran harga Rp. 400 per buah batu bata.

MANUFAKTUR DAN STATEGI PROSES

Usaha batu bata ini merupakan usaha manufaktur yang perlu diperhatikan dalam peletakan lokasinya baik itu berupa trasportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan lokasi yang luas  sehingga memungkinkan pembuatan tempat untuk pencetakan,  penjemuran,   dan  penampungan  batu bata yang siap dipasarkan.
Untuk usaha ini, milihan lokasi yang sudah sesuai dengan apa yang telah dinginkan yaitu dekat dengan sumber air sehingga dalam pembuatannya dapat dengan lancar ketika pencampuran tanah dengan air, jalan transportasi juga dekat dengan show room atau tempat menjual barang yang telah jadi. Itu semua akan menghemat pengeluaran untuk produksi dan untuk menekan semaksimal biaya operasional yang mungkin akan digunakan. Selain itu lokasi mudah di jangkau dan ditemui oleh konsumen yang ingin membeli batu bata ini.
Dalam stategi prosesnya usaha batu bata menggunakan strategi focus pada produk, hal ini dikarenakan pada pembuatan batu bata memiliki volume yang cukup tinggi (banyak menghasilkan produk) sedang variasi rendah. Dalam focus pada produk, dimana dalam proses produksi menggunakan peralatan produksi yang disusun dan diatur dengan memperhatiak urutan-urutan kegiatan atau raeauting serta arus bahan dalam proses tlah terstandarlisasai.
ALAT DAN PROSES
1.      Tanah

2.      Air
3.      Ember


4.      Kerbau/mesin
5.      Perata tanah

6.      Pasir


7.      Cetakan
8.      Perapian

9.      Kayu bakar

Cara pembuatan
1.      Pilihlah tanah yang baik biasanya tanah yang baik ada didaerah perbukitan

2.      Giling atau lumatkan tanah dengan kerbau atau mesin agar tanah yang akan dicetak menjadi padat
3.      Bentuk tanah menjadi genggaman-genggaman kecil dan kemudian masukkan pada cetakan
4.      Sebelum di masukan pada cetakan terlebih dahulu cetakan diberikan pasir, hal ini dilakukan agar tanah yang melekat pada cetakan mudah untuk di keluarkan kembali
5.      Setelah tanah liat selesai dicetak, langkah selanjutnya adalah meratakn atasnya dengan menggunakn perataan agar tektur atas batu bata juga sama rata
6.      Batu bata yang tlah diratakan srelanjutnya diberikan tutup
7.      Batu bata siap di keluarkan dari cetakannya dan di letakkan pada susunan untuk menjemurnya sampai kering, penjemuran ini berkisar 1 minggu
8.      Lalu batu bata yang tlah kering di pisahkan dari yang sudah kering dan siap untuk mengikuti langkah selanjutnya
9.      Batu bata yang tlah kering di susun pada perumpuan dan di bakr dengan kayu bakar selama 3 hari
10.  Batu bata yang tlah di bakar serlanjutnya didinginkan selama 3 hari dan kemudian siap di pasarkan.








PELAKSANAAN  WAWANCARA
Narasumber : pak Bambang
Pewawancara :Endah Sri Lestari
Kameramen : Urip Lestarto
Lokasi /tempat : ulee pulo, kota lhokseumawe aceh utara
Waktu pelaksanaan : tanggal 07 januari 2014 pukul 03.45 sampai selesai

KESIMPULAN